TikTok diperkirakan memiliki 100 juta pengguna di AS dan 700 juta di seluruh dunia, menjadikannya salah satu operator terbesar di ruang media sosial.
Keputusan itu sejalan dengan keputusan mitra internasional Kanada yang telah melarang aplikasi milik ByteDance Ltd.
Gedung Putih memberi waktu 30 hari kepada lembaga pemerintah untuk menghapus aplikasi TikTok milik China di perangkat milik pemerintah.
Komisi Eropa dan Dewan Uni Eropa pekan lalu melarang TikTok dari telepon staf karena meningkatnya kekhawatiran tentang perusahaan China.
Tiga lembaga utama Uni Eropa dalam dua minggu terakhir telah memerintahkan pembersihan aplikasi milik China dari perangkat termasuk ponsel dan laptop yang digunakan untuk bekerja.
Sejumlah pemerintah nasional di Eropa telah membatasi TikTok untuk pegawai pemerintah, karena khawatir pihak berwenang di Beijing dapat menggunakan jaringan berbagi video untuk mengakses data pengguna yang sensitif.
Pendahulu Biden, Donald Trump dari Partai Republik, telah mencoba melarang TikTok pada tahun 2020 tetapi diblokir oleh pengadilan.
Negeri Kiwi itu menjadi negara terbaru yang membatasi penggunaan aplikasi berbagi video pada perangkat terkait pemerintah.
Chew mengatakan perusahaannya telah bekerja dengan Oracle untuk menyimpan data pengguna AS yang disimpan di Negeri Paman Sam itu.